Dua Pusaka Nabi

Dari Jabir Yazid al Ju`fi, ia berkata,  “Jabir bin Abdillah Anshari berkata: “Ketika Allah menurunkan menurunkan ayat :  (1).   “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu (Q.S 4: 59)”  Aku berkata,  “Wahai Rasulullah! Kami telah kenal Allah dan RasulNya.  Akan tetapi siapakah Ulil Amr yang ketaatan kepadanya dihubugkan dengan ketaatan (kepada) Anda? (2).   Beliau menjawab , ” Hai Jabir! Mereka adalah para khalifah (penggantiku) dan pemimpin umat Islam setelahku. Yang pertama (1) Ali bin Abi Thalib, kemudian (2) Hasan dan (3) Husain, kemudian (4) Ali bin Husain, kemudian (5) Muhammad bin Ali, yang dalam Taurat dikenal dengan al Baqir dan kamu, hai Jabir, akan menemuinya. Jika kamu menjumpainya, sampaikan salamku atasnya! Kemudian (6) Ash Shidiq Ja`far bin Muhammad, kemudian (7) Musa bin Ja`far, Kemudian (8) Ali bin Musa, kemudian (9) Muhammad bin Ali, kemudian (10) Ali bin Muhammad, kemudian (11) Hasan bin Ali, kemudian yang kauniyahnya sama denganku, ia adalah al Hujjah (bukti) Allah di bumiNya, peninggalanNya di kalangan (di antara) hamba-hamba Nya, ia adalah (12) Putra Hasan bin Ali, Allah akan menaklukan Timur dan Barat melalui tangannya, ia menghilang dari Syi’ah dan orang-orang yang mencintainya, sehingga tidak akan meyakini imamahnya dengan teguh kecuali orang yang hatinya telah diuji oleh Allah (dan berhasil dengan) keimanan. Jabir berkata, `Aku berkata : “Wahai Rasulullah, apakah pengikut-pengikut (Syi’ah)-nya dapat mengambil manfaat darinya pada masa ghaibnya?  Beliau menjawab “Demi Dzat yang membangkitkanku (mengutusku) dengan kenabian, mereka akan bersinar dengan sinar cahayanya dan mengambil manfaat dengan wilayahnya pada masa ghaibnya, sehingga manusia menarik manfaat dari matahari ketika ditutupi awan tebal.” (Ikmaluddin, I/365, Ilzam An Nashib, 55; Yanabi al Mawaddah, 465). Sumber : Ali Umar Al Habsyi, Dua Pusaka Nabi, Hal. 319-320″

Tinggalkan komentar

Lembar Sastra dan Forum Diskusi Sulaiman Djaya